Nilai perusahaan dijadikan fokus utama dalam pengambilan keputusan oleh investor untuk melakukan invesatasi pada suatu perusahaan. Untuk dapat menarik minat investor, perusahaan mengharapkan manajer keuangan akan melakukan tindakan terbaik bagi perusahaan dengan memaksimalkan nilai perusahaan sehingga kemakmuran pemegang saham dapat tercapai. Dengan baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan penilaian aset tidak berwujud terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data laporan tahunan.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktu sektor consumer goods yang terdaftar pada BEI. Teknik pemilihan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan diperoleh 15 perusahaan consumer goods dengan periode penelitian pada tahun 2014-2016. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews versi 9.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan penilaian aset tidak berwujud berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Penilaian aset tidak berwujud berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka apabila perusahaan consumer goods menginginkan untuk meningkatkan nilai perusahaan, maka perusahaan consumer goods perlu lebih jelas dalam mengungkapkan penilaian aset tidak berwujud.
Kata kunci: Kepemilikan manajerial, Kepemilikan institusional, Penilaian aset tidak berwujud dan Nilai perusahaan.