Salah satu UMKM yang paling terkenal dari Bandung adalah UMKM yang bergerak di bidang sandang atau industri pakaian termasuk UMKM Clothing Line. Namun berkembangnya UMKM di Indonesia akan menimbulkan dampak tersendiri salah satunya dengan bertambah banyaknya pelaku usaha tentu akan berpengaruh pada persaingan dalam bisnis terutama pada bisnis yang sejenis. Untuk menambah daya saing mereka, terdapat suatu sistem rantai pasok elektronik atau e-SCM, namun belum semua pelaku usaha bisa menerima teknologi baru tersebut. Oleh Karena itu dilakukan penelitian tentang kesiapan UMKM mengadopsi e-SCM menggunakan Techonlogy acceptance model (TAM) (Studi pada Clothing Line lokal Bandung)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan UMKM Clothing Line dalam menerima teknologi e-SCM menggunakan TAM. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel Technology Acceptance Model dan memberikan rekomendasi berupa rancangan proses rantai pasok dalam bentuk data flow diagram.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif deksriptif dengan partisipasi dari 50 responden dengan teknik sampling purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan Partial Least Square (PLS). Variabel yang diteliti adalah ease of use, attitude toward using, precieved of usefulness dan behavior intention to use.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kesiapan UMKM Clothing Line di Bandung dalam mengadopsi e-SCM berada dalam kategori baik dilihat dari ke empat variabel penelitian yang semuanya memiliki skor yang berada dalam kategori ”baik” pada garis kontinuum. Selain itu berdasrkan hasil bootstraping diketahui bahwa terdapat tiga hubungan siginifikan positif yaitu perceived ease of use terhadap perceived of usefulnes, Perceived ease of use terhadap attitude toward using dan perceived of usefulness terhadap intention to use. Sementara itu terdapat dua hubungan yang tidak positif yaitu Perceived of usefullness terhadap attitude toward using dan Attitude toward using terhadap behavioral intention to use. Rekomendasi model proses rantai pasok dibuat dalam bentuk sebuah data flow diagram. Dalam rekomendasi Context Diagram/ Data Flow Diagram yang terdapat lima entitas dan empat data store.
Penerimaan teknologi e-SCM di UMKM Clothing Line di Bandung termasuk ke dalam kategori baik. Dengan munculnya hasil tersebut diharapkan para pelaku usaha bisa mulai menerapkan teknologi tersebut di proses bisnisnya. Selain itu, para developer aplikasi pun berpeluang untuk bisa men-develop aplikasi e-SCM bagi para pelaku UMKM di bidang ini.