Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki adalah unit usaha ke-3 terbesar di kota Bandung. Dengan perkembangan pelaku usaha maka persaingan antar pelaku usaha akan semakin ketat yang akan berdampak pada kegagalan bisnis. Salah satu strategi yang dapat diambil oleh para pelaku usaha adalah dengan pengembangan produk yang akan menimalisir kegagalan bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat pengembangan produk dan untuk mengetahui faktor dominan pada hambatan pengembangan produk usaha mikro dan kecil pada Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki di Bandung.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 80 responden di Bandung. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran umum terhadap data yang diperoleh dan analisis faktor untuk mencari faktor-faktor penghambat pengembangan produk dengan model Pricipal Component Analisys (PCA) untuk mencari banyak jumlah faktor yang terbentuk.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang menghambat pengembangan produk usaha mikro dan kecil pada industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, yaitu faktor capital Shortages (keterbatasan modal), faktor customer needs (kebutuhan konsumen), cost of development (biaya pengembangan), dan technology driven (pengembangan produk berdasarkan teknologi yang ada). Capital Shortages menjadi faktor dominan pada hambatan pengembangan produk karena mempunyai eigenvalues sebesar 3.410.
Berdasarkan hasil penelitian faktor capital Shortages adalah faktor dominan pada hambatan pengembangan produk oleh karena itu disarankan untuk para pelaku usaha untuk mencari investor, pinjaman bank atau dengan memutarkan pendapatan.
Kata Kunci: Penghambat, Pengembangan Produk, Analisis Faktor, PCA