Kini penjualan lagu dan album secara digital lebih diminati daripada penjualan album secara fisik salah satunya dikarenakan oleh kepraktisannya. Namun di balik kepraktisan tersebut, sayangnya penjualan digital juga semakin memberi kesempatan untuk melakukan penjiplakan lagu maupun pengakuan terhadap lagu hasil karya orang lain. Di sinilah teknik watermarking mengambil peran. Teknik Watermarking adalah suatu teknik atau cara untuk melakukan penyembunyian atau penanaman data (informasi) tertentu ke dalam suatu data digital lainnya.
Dengan menyisipkan watermark citra tanda kepemilikan kepada lagu yang didistribusikan, pemilik lagu bisa mengklaim lagu miliknya walaupun lagu tersebut sudah mengalami perubahan format, proses filtering dan serangan sinyal lainnya karena watermark citranya dapat diambil kembali (ekstraksi) sebagai bukti kepemilikan lagu tersebut.
Pada tugas akhir ini akan dibahas penggabungan beberapa metode watermarking yang dapat dijadikan salah satu solusi atas penjiplakan dan pengakuan hasil karya orang lain yang terjadi. Metode watermarking yang digunakan adalah teknik Compressive Sampling (CS), sinkronisasi berbasis Stationary Wavelet Transform (SWT) dan metode Histogram.
Dari hasil penelitian tugas akhir ini didapatkan nilai BER sebelum proses optimasi adalah 0.17070435 dan bernilai 0.15421975 setelah proses optimasi. Audio *.wav yang sudah disispi watermark dan dioptimasi parameternya, tahan terhadap serangan Time Scale Modification dan Delay dan pada file audio piano.wav, bass.wav dan jazz.wav, sistem audio watermarking ini tahan terhadap serangan Resampling, Liniear Speed Change, Pitch Shifting, Kompresi MP3, AAC dan MP4. Untuk nilai SNR, paling baik adalah pada bass.wav dengan nilai SNR 40.8147 dB dan rata-rata nilai ODG yang dihasilkan adalah -1.932128.
Kata kunci: Audio Watermarking, Compressive Sampling, Histogram, Sinkronisasi, Stationary Wavelet Transform