Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya “meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Melihat melalui fenomena yang terjadi pada saat ini, Indonesia yang mempunya enam agama yang tadinya berfungsi sebagai pemersatu tak jarang menjadi suatu unsur konflik. Beberapa umat beragama merasa bahwa agamanya paling benar, paling baik dan paling bisa diterima, dengan adanya pemikirian tersebut yang diikuti dengan ego setiap individu, maka terjadilah suatu konflik antar umat beragama. Peneliti merasa tertarik bagaimana nilai – nilai keberagaman dalam umat beragama serta toleransi terepresentasikan dalam film Google Ngulik Ramadhan – Satu Dalam Kita. Dengan fenomena yang terjadi pada saat ini, peneliti merasa audiens perlu menerapkan nilai-nilai toleransi pada kehidupan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika untuk menganalisis objek yang diteliti. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh John Fiske yaitu “The Codes of Television”. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Peneliti menganalisis bahwa terdapat sebuah ideologi dibalik mini drama ini. Dalam film Google Ngulik Ramadhan – Satu Dalam Kita pluralisme terlihat berusaha direpresentasikan oleh Rudi Soedjarwo selaku sutradara. Pluralisme adalah bagaimana ketulusan hati pada diri setiap manusia untuk menerima keanekaragaman yang ada.