Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Bandung diberikan perhatian khusus oleh Pemerintah karena pengembangannya memiliki potensi baik. Sentra Usaha Kerajinan Cibaduyut yang berdiri sejak tahun 1978 hingga kini, pengembangannya dibantu oleh Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Sub Unit Pengembangan Industri Persepatuan Bandung yang mengelola 577 pelaku usaha di sentra tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dari Strategic Orientation (SO) dengan 3 subvariabel: Entrepreneurial Orientation (EO), Customer Orientation (CO), dan Technological Orientation (TO) dengan Social Media Orientation (SMO) dengan dua subvariabel: Visibility (V) dan Sales and Business Development (SBD) terhadap Social Media Performance (SMP) kepada pelaku usaha di Sentra Usaha Kerajinan Cibaduyut. Penelitian ini juga merupakan penelitian dengan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif kausal, Analisis pada penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) terhadap 100 responden yang merupakan pelaku usaha di Sentra Usaha Kerajinan Cibaduyut. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis deskriptif adalah dalam penerapan SO, EO dan CO masuk ke dalam kategori sangat baik, bagi TO masuk ke dalam kategori baik menurut tanggapan responden. Penerapan SMO masuk ke dalam kategori sangat baik menurut tanggapan responden. Sedangkan bagi penerapan SMP masuk ke dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil SEM diketahui bahwa pengaruh EO terhadap SBD adalah positif dan signifikan, EO terhadap V adalah positif tetapi tidak signifikan, CO terhadap SBD adalah negatif, CO terhadap V adalah positif dan signifikan,TO terhadap SBD adalah positif tetapi tidak signifikan, TO terhadap V adalah positif dan signifikan, V terhadap SBD adalah positif dan signifikan, SBD terhadap SMP adalah positif dan signifikan, dan V terhadap SMP adalah positif dan signifikan. Saran yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah bahwa pelaku usaha di Sentra Usaha Kerajinan Cibaduyut harus melakukan pelatihan dalam penggunaan teknologi, sehingga pelaku usaha dapat memanfaatkan kesempatan yang ada apabila mengadaptasi layanan berbasis teknologi. Selain itu pelaku usaha juga harus melakukan follow up atas kepuasan pelanggan, seperti melakukan survey atau mengadakan customer service yang dapat menerima informasi mengenai produk ataupun konsumen sehingga dapat melakukan perbaikan dalam menjalankan usahanya. Yang terakhir adalah agar pelaku usaha berani melakukan inovasi terhadap produknya yang harus dimulai dengan berpikir kreatif serta mulai menerapkan metode kerja baru guna dapat meningkatkan produktivitas dan menjadi yang pertama di pasar.