Salah satu masalah penjadwalan produksi yang dihadapi oleh perusahaan tekstil
merupakan tipe penjadwalan hybrid flowshop, dimana terdapat beberapa mesin
yang memiliki karakter sequence dependent setup time. PT Nagasakti Kurnia
Textile Mills, memiliki permasalahan 56% adanya idle time yang disebabkan oleh
tidak efisiennya penjadwalan, operator tidak memperhatikan urutan produksi dan
adanya waktu set-up pewarnaan kain untuk setiap motif yang digambarkan pada
diagram fishbone. Waktu idle tersebut mengakibatkan lead time produksi menjadi
tinggi sehingga melewati due date yang ditetapkan oleh bagian produksi sebesar
71% dari 232 Surat Perintah Kerja (SPK). Tujuan penelitian ini adalah memperoleh
atau merancang sistem penjadwalan yang optimal dengan cara meminimasi
makespan produksi. Maka dari itu untuk mewujudkan tujuan dari penelitian ini
maka dipilihnya metode Algoritma Simulated Annealing (SA) yang dimana dibantu
dengan aplikasi JetBrains PyCharm 1.2 2018. Algoritma SA merupakan algoritma
penjadwalan yang biasanya memiliki banyak variasi urutan penjadwalan, selain itu
sebagai metode pencarian acak untuk menghindari jebakan optimal lokal dengan
tujuan mencari nilai yang optimum. Dari pengolahan data yang dilakukan,
penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan menghasilkan makespan sebesar
483,66 jam dan hasil penjadwalan dengan menggunakan metode Algoritma
Simulated Annealing (SA) menghasilkan makespan sebesar 400,24 jam. maka hasil
makespan dengan penjadwalan SA lebih baik dengan selisih waktu 83,42 jam atau
17,00% dari kondisi awal. Selain itu hasil makespan dari SA dapat mengurangi ratarata idle time sebesar 26% dan meningkatkan rata-rata utilitas mesin 14%.
Kata Kunci: Hybrid flowshops, Algoritma Simulated Annealing, Makespan,
,Sequence Dependent Setup Times