Industri telekomunikasi di Asia Tenggara masih menunjukkan pertumbuhan yang baik, terlihat dari penetrasi pasar yang terus meningkat dari 3,8% di tahun 2000 sampai dengan 71,1% di tahun 2017. Tetapi, meskipun jumlah pelanggan dan pendapatan dari operator-operator telekomunikasi terus mengalami pertumbuhan, dari data tahun 2008 hingga 2017 terlihat bahwa EBITDA margin dan nilai ARPU mengalami penurunan dengan laju pertumbuhan (CAGR) -1,12% dan -4,42%. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai efisiensi operator-operator telekomunikasi di Asia Tenggara.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan efisiensi 14 operator telekomunikasi di Asia Tenggara pada periode pengamatan 2008-2017 dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Dari 14 operator telekomunikasi yang diteliti dapat disimpulkan bahwa operator telekomunikasi Telkomsel (Indonesia) adalah yang memiliki nilai efisiensi tertinggi dan TrueMove (Thailand) memiliki nilai efisiensi terendah, sedangkan dari 5 negara yang diteliti Indonesia memiliki nilai efisiensi tertinggi dan Filipina memiliki nilai efisiensi terendah.
Kata kunci: Telekomunikasi, Efisiensi, Data Envelopment Analysis (DEA), ARPU