Inkra Batant Stride merupakan salah satu merek sepatu boots yang berada di kota Bandung. Saat ini, Inkra Batant Stride memiliki beberapa gejala permasalahan. Gejala permasalahan tersebut diantaranya awareness pengguna sepatu boots terhadap merek Inkra Batant Stride. Rendahnya tingkat diferensiasi merek Inkra Batant Stride dibandingkan dengan merek lain dan penjualan yang cenderung fluktuasi. Melalui gejala permasalahan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa merek Inkra Batant Stride lemah. Salah satu upaya untuk membangun competitive differentiation tersebut yaitu dengan melakukan strategi positioning.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui positioning pada Inkra Batant Stride diantara kompetitornya di daerah Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu multidimensional scalling berbasis atribut yang menghasilkan perceptual map. Metode ini merupakan teknik yang digunakan untuk mengetahui kondisi persaingan, serta mengetahui posisi atribut sepatu. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketahanan alas sepatu, kenyamanan insole, harga produk, promosi, jenis kulit, variasi desain, variasi warna, kenyamanan kulit, popularitas, fitur safety, kemasan sepatu, dan ketersediaan produk. Populasi penelitian ini adalah pengguna sepatu boots. Sampel penelitian ini berjumlah 210 orang dan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling (non probability sampling).
Melalui perceptual mapping menghasilkan lima kelompok merek sepatu yang dibagi ke dalam lima wilayah. Inkra Batant Stride menempati wilayah yang dekat dengan atribut fitur safety dan variasi warna. Pada penelitian ini atribut yang unggul dijadikan acuan untuk penyusunan perbaikan posisi Inkra Batant Stride, atribut tersebut akan menunjang tujuan yang ingin dicapai oleh Inkra Batant Stride. Inkra Batant Stride memposisikan dirinya dengan menonjolkan atribut fitur safety dan variasi warna. Strategi positioning dapat dilakukan pada atribut yang diunggulkan yaitu atribut fitur safety dan variasi warna.