Kemajuan teknologi dan informasi menjadikan masyarakat menjadi masyarakat modern, nilai nilai budaya yang telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun semakin pudar karena modernisasi yang mendominasi kebudayaan lokal. Dapat terlihat dalam hubungan kemasyarakatan dan pranata sosial masyarakat Indonesia kehilangan budaya sopan santun, tidak lagi hormat kepada atasan, bahkan kepada orang tua sendiri. Dalam budaya visual yang merupakan sebuah wujud dari kebudayaan konsep dan kebudayaan materil, budaya lokal Indonesia dalam sudut pandang masyarakat modern terkesan kuno. Padahal di negara-negara maju budaya visual menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah kebudayaan dan beradaban modern masyarakat tersebut. Globalisasi memang tidak dapat dihindari tetapi harusnya kita dapat terus membawa nilai budaya lokal seperti mengadaptasi atupun mengakulturasikan budaya, seperti pada saat India masuk ke nusantara membawa agama hindu, disitu tercipta hindu nusantara. Dapat dilihat dari arsitektur candi-candi di Indonesia yang di India tidak ada hal yang seperti itu. Sekarang ini masyarakat Indonesia menerima budaya asing yang masuk secara mentah mentah sehingga tergeserlah kepopuleran budaya lokal. Pada perancangan identitas visual merek skateboard ini penulis menggunakan pendekatan elemen-elemen visual budaya-budaya lokal Indonesia yang sekarang ini budaya-budaya lokal Indonesia terasa jauh dari masyarakat kota-kota besar yang ada di Indonesia. Mengakulturasi budaya olahraga yang berasal dari Amerika yang sudah menjadi olahraga global dengan pendekatan elemen visual Indonesia yang sudah ada diharapkan dapat mempopulerkan kembali budaya-budaya Indonesia agar masyarakat, khususnya masyarakat modern yang berada di kota-kota besar di Indonesia tidak merasa asing dan bangga terhadap budaya-budaya lokal Indonesia.
Kata-kata kunci: Kebudayaan, Budaya Visual, Akulturasi, Branding