Makna Simbol Komunikasi Dalam Upacara Panjang Jimat di Keraton Kanoman Cirebon (Studi Analisis Semiotika Roland Barthes pada Alat-alat Ritual)

NUR AZIZAH FITRIYANI

Informasi Dasar

553 kali
19.04.1716
302.222 3
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Indonesia memiliki banyak sekali suku-suku, diantaranya masih banyak yang mempertahankan tradisi dan budayanya. Dan setiap tradisi memiliki keunikan serta makna-makna yang berbeda-beda antara kelompok masyarakat satu dengan lainnya sesuai dengan wilayah atau daerah kebudayaan mereka. Salah satu keunikan dengan ciri khas kebudayaan yang kental yang mungkin tidak dimiliki didaerah lain yaitu Cirebon. Cirebon merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Cirebon memiliki tiga keraton besar, yaitu Keraton Kesepuhan, Keraton Keceribonan, dan Keraton Kanoman. Adat istiadat yang masih dilestarikan dan dijalankan masyarakat Cirebon khususnya Keraton Kanoman, salah satunya adalah upacara Panjang Jimat. Panjang Jimat adalah upacara untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Panjang secara bentuk berarti piring, ambeng (tempat makan) Rasul dan para sahabatnya. Jimat singkatan dari diaji dan dirumat yang artinya dipelajari dan diamalkan, kembali kepada fitrah sebagai manusia untuk mengamalkan ajaran islam. Dalam piring atau panjang terdapat berbagai tulisan yang mengandung ajaran Islam yang harus dijimat (diaji dan dirumat) oleh segenap pemeluk agama Islam sebagai tujuan untuk perayaan tahunan Maulid Nabi Muhammad SAW. Penelitian ini berfokus pada analisis semiotika Roland Barthes, yang bersifat kualitatif, dengan menggunakan paradigma kontruktivis sebagai pendekatan. Penelitian ini bersifat deskriptif, karena berisi tentang penjelasan makna-makna dari tanda-tanda yang ada. Peneliti menggunakan semiotika Roland Barthes, yang berusaha meneliti alat-alat ritual yang dilihat dari denotatif, konotatif dan mitos, yang dalam hal ini juga merupakan fokus utama penelitian ini. Bedasarkan hasil penelitian, ditarik kesimpulan pemaknaan denotasi pada alat-alat ritual Upacara Panjang Jimat yaitu berupa sesaji yang wajib dalam prosesi Upacara Panjang Jimat, dimana visual ditandai dengan benda-benda pusaka, buah-buahan, makanan, bunga dari setiap ritual nya (Mesusi, Nyisir Ageng, Nyaji Buah, Panjang Mios atau Lamaran, dan Malam Pelal). Terdapat pemaknaan konotasi yang erat dengan ajaran agama Islam seperti setiap proses nya selalu diiringi dengan sholawat, Piring Panjang yang bertuliskan ajaran-ajaran Islam, Bendera Macan Ali yang disimbolkan sebagai kebesaran Islam karena terdapat tulisan Syahadat dll. Mitos yang dibangun adalah doa atau permohanan dalam Islam, berkaitan dengan seorang perempuan, sikap dan kebesaran Islam.

Kata Kunci: Makna, Simbol, Alat-alat ritual, Panjang Jimat, Semiotika Roland Barthes

Subjek

SYMBOLISM
 

Katalog

Makna Simbol Komunikasi Dalam Upacara Panjang Jimat di Keraton Kanoman Cirebon (Studi Analisis Semiotika Roland Barthes pada Alat-alat Ritual)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

NUR AZIZAH FITRIYANI
Perorangan
CATUR NUGROHO
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2019

Koleksi

Kompetensi

  • CBH4K6 - SKRIPSI
  • KII4P4 - SKRIPSI

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini