Pada Oktober 2018, media massa ramai mengabarkan berita hoaks seorang Aktivis Ratna Sarumpaet yang mengalami penganiayaan. Beberapa media massa yang paling banyak melakukan pemberitaan kasus ini adalah media online Tribunnews.com dan Detik.com. Hal ini dikarenakan kedua media tersebut mempunyai nilai ideologi atas kecepatan dalam penerbitan berita.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media online Tribunnews.com dan Detik.com membingkai sebuah pemberitaan Ratna Sarumpaet yang akan memusatkan pada metode penelitian kualitatif. Dimana setiap berita akan dianalisis satu persatu dengan menggunakan perangkat framing Pan dan Kosicki yang memiliki empat struktur analisis yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tribunnews.com membingkai pemberitaan hoaks Ratna Sarumpaet sebagai masalah politik, sedangkan Detik.com membingkai pemberitaan hoaks Ratna Sarumpaet sebagai masalah hukum. Tetapi Kedua media tersebut sama-sama memandang kasus Ratna Sarumpaet hanyalah kesalahan disinformasi menjelang pilpres 2019.
Kata kunci: Ratna Sarumpaet, Analisis Framing, Hoaks.