ABSTRAK
Universitas Telkom membuat sebuah sistem penilaian kinerja dosen bernama Tel-U Poin (Telkom University Performance on Individual Poin) Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen berjalan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Menurut beberapa narasumber masalah yang ada dalam Tel-U Poin adalah perhitungan yang tidak sesuai sehingga antara usaha dan waktu yang sudah diluangkan tidak sesuai dengan SKS yang diberikan. Penelitian ini menggunakan metode MBO dan metode FTE untuk perbaikan sistem penilaian kinerja dengan mempertimbangkan beben kerja dosen. Metode MBO merupakan metode penilaian dimana atas dan bawahan berdikusi atau berkomunikasi untuk menetapkan suatu tujuan. Metode FTE perhitungan beban kerja yang berbasiskan waktu dengan cara mengukur lama waktu penyelesaian pekerjaan kemudian waktu tersebut dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE. Metode untuk menentukan menentukan indikator adalah metode Expert Judgement dengan mewawancarai Wakil Dekan II Fakultas Rekayasa Industri dan Staff Urusan Data dan Evaluasi Pegawai Rektorat SDM . Hasil dari FTE beban kerja dosen terdapat 21% kegiatan dengan keterangan Under Allocated, 7% kegitan dengan keterangan Optimal, dan 72% kegiatan Over Allocated. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa kegiatan penunjang dosen Fakultas Rekayasa Industri Over Allocated. Usulan yang diberikan untuk indikator tidak berbeda dengan eksisting karena indikator eksisting sudah didisesuaikan dengan kebutuhan institusi. Berikut merupakan usulan rumus perhitungan kinerja bidang penunjang adalah SKS = (Jumlah waktu tercatat (dikonversikan per minggu))/(Jumlah waktu efektif perminggu DIKTI ) x Aturan SKS per Indikator. Dimana pada usulan rumus perhitungan kinerja ini dosen dinilai bukan karena jumlah kegiatan atau jumlah siswa yang berpartisipasi saja, akan tetapi waktu yang diluangkan dosen akan mempengaruhi poin dosen di Tel-U Poin.
Kata Kunci: Tel – U Poin, Fakultas Rekayasa Industri, MBO, FTE.