Mandiri Online (Mobile Banking) merupakan salah satu layanan Bank Mandiri yang terintegrasi dan dikemas dalam tampilan baru yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan serta kemudahan bagi nasabah Bank Mandiri dalam memperoleh informasi dan melakukan aktivitas transaksi keuangan. Meskipun sudah dirancang dengan sedemikian rupa, namun hal itu belum mampu untuk menaikkan minat nasabah Bank Mandiri untuk mengadopsi layanan Mandiri Online
(Mobile Banking).
Pada penelitian ini, akan dilakukan pengukuran untuk menganalisis minat menggunakan layanan Mandiri Online (Mobile Banking) melalui perspektif Technology Acceptance Model dengan perceived risk dan self efficacy di Indonesia. Penelitian ini dilakukan secara metode kuantitatif dengan teknik sampling yang
digunakan adalah non-probability sampling berjenis purposive sampling yang memperoleh total 400 responden dari seluruh Indonesia. Data yang didapat akan dianalisis dengan teknik Partial Least Square-SEM dengan bantuan software
SmartPLS 3.2.8.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived ease of used berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, perceived usefulness berpengaruh positif terhadap intention to use, perceived ease of use berpengaruh positif terhadap intention to use, self efficacy berpengaruh positif terhadap intention
to use dan perceived risk berpengaruh negatif terhadap intention to use.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan referensi perusahaan Bank Mandiri untuk lebih memperhatikan kemudahan dan keamanan dari layanan Bank Mandiri untuk meningkatkan minat nasabah dalam mengadopsi layanan Mandiri Online (Mobile Banking).
Kata Kunci: Technology Acceptance Model, Self-Efficacy, Perceived Risk,
Intention to Use