Aircraft Industry merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang produksi komponen pesawat militer yang berlokasi di Kota Bandung. Salah satu produk komponen pesawat yang paling banyak diproduksi pada tahun 2018 adalah komponen pesawat NC212. Saat proses produksi berlangsung, mesin Toshiba BMC-100(5) E seringkali mengalami kerusakan. Dalam proses perbaikan mesin tersebut Aircraft Industry mengalami keterlambatan proses perbaikan mesin yang menyebabkan mesin mati dalam kurun waktu yang cukup lama, hal ini disebabkan oleh ketidaktersediaan spare part di gudang. Salah satu penyebab ketidaktersediaan spare part adalah ketidakpastian lead time pemesanan spare part. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kebijakan persediaan spare part Mesin Toshiba BMC-100 (5) E sehingga permasalahan stockout akibat ketidakpastian lead time dapat diminimalisir. Pada penelitian ini usulan kebijakan persediaan spare part Mesin Toshiba BMC-100 (5) menggunakan metode continuous review (s, Q) dengan distribusi poisson dalam memodelkan lead time demand untuk menentukan nilai reorder point dan jumlah pemesanan optimum. Hasil perhitungan kebijakan persediaan usulan memberikan peningkatan fill rate sebesa 100% dibandingkan dengan kondisi aktual.