Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI mengemukakan bahwa besarnya potensi kecelakaan dan penyakit kerja tersebut tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan, tata ruang dan lingkungan bangunan serta kualitas manajemen dan tenaga-tenaga pelaksana. Sementara itu, sulitnya mendapatkan informasi dari suatu perangkat menyebabkan terjadinya berbagai tindakan dan keputusan yang tidak sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan. Di sisi lain, ketersediaan informasi dari suatu perangkat yang berasal dari manual book menyajikan informasi secara konkret. Hal ini menjadikan sulitnya untuk memahami informasi secara cepat dan tepat sehingga menurunkan minat untuk membacanya.
Penerapan AR sebagai media informasi bank baterai di PT. Telkom WITEL Bandung menjadi salah satu pemanfaatan teknologi yang tepat untuk menyampaikan informasi secara digital. Lai dan Wang mengemukakan bahwa dengan AR, pengguna akan merasa seakan-akan informasi muncul secara langsung seperti objek fisik ke dalam dunia nyata, sehingga akan menambah pengalaman yang lebih realistis dan fantastis. Penggunaan teknologi ini sangat efektif dikarenakan akan memberikan kesan yang lebih nyata dan interaktif sehingga mudah untuk dipahami, mengingat konkretnya manual book yang tersedia.
Dengan hadirnya teknologi AR sebagai media informasi bank baterai di PT. Telkom WITEL Bandung, diharapkan pengguna mendapatkan informasi secara mendetail tentang berbagai baterai yang ada sehingga bermanfaat untuk penggunaan secara cepat, tepat dan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Augmented Reality, Marker Based Tracking, Metode Luther-Sutopo, Multimedia Development Life Cycle (MDLC)