Berbagai macam teknologi telah dikembangkan secara khusus untuk layanan keuangan dan industri perbankan salah satunya mobile banking. Namun tingkat adopsi layanan mobile banking tidak mencapai tingkat yang diharapkan terutama di negara-negara berkembang. Penelitian ini menggunakan model UTAUT2 dan menggunakan variabel price value, hedonic motivation, social influence, trust, performance expectancy, effort expectancy, behavioural intention, facilitating conditions dan adoption.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel price value, hedonic motivation, social influence, trust, performance expectancy, effort expectancy terhadap behavioural intention, variabel trust dan effort expectancy terhadap performance expectancy, variabel facilitating conditions terhadap adoption, serta pengaruh tidak langsung variabel price value, hedonic motivation, social influence, trust, performance expectancy, effort expectancy terhadap adoption.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan pada pengguna layanan mobile banking Bank Mandiri dengan 241 responden. Penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling dengan jenis penelitian kausal. Penelitian ini menggunakan model persamaan struktural (SEM) serta menggunakan skala ordinal dengan 34 butir pertanyaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan variabel Performance expectancy, effort expectancy, social influence, trust, dan price value memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap behavioural intention. Hedonic motivation memberikan pengaruh signifikan terhadap behavioural intention. Trust menunjukkan pengaruh signifikan terhadap performance expectancy. Behavioural intention dan facilitating conditions memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adoption.
Kata Kunci: Adoption, Customers, Mobile Banking, UTAUT2