Penelitian ini di latar belakangi oleh banyaknya perusahaan yang terus berinovasi dalam kemajuan teknologi. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi informasi adalah kegiatan transaksi yang berevolusi dari pembayaran tunai menjadi pembayaran non-tunai. Fenomena ini mulai terjadi pada tahun 2007 yang ditandai dengan munculnya e-money di Indonesia, kemudian disusul dengan adanya e-wallet yang dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi tren layanan pembayaran mobile. Layanan fintech OVO yang baru aktif di pertengahan tahun 2017, secara cepat mampu bersaing dengan kompetitor besar lainnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat penggunaan digital payment (studi kasus pada pengguna OVO di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS 25. Sampel penelitian ini adalah pengguna OVO di Jabodetabek dengan jumlah 200 responden dengan persentase 76% menyatakan memiliki pengalaman dalam menggunakan layanan sejenis e-wallet OVO.
Berdasarkan hasil penelitian, faktor Performance Expectancy, Effort Expectancy, dan Perceived Security berpengaruh signifikan terhadap niat penggunaan OVO di Jabodetabek. Sedangkan faktor Social Influence dan Culture tidak mempengaruhi niat penggunaan digital payment (OVO) di Jabodetabek.
Kata kunci: e-wallet, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Perceived Security