ABSTRAK
Going concern merupakan asumsi dimana suatu entitas dianggap mampu mempertahankan aktivitas usahanya dalam jangka waktu yang panjang dan tidak terjadi likuidasi dalam jangka pendek. Apabila perusahaan dianggap mengalami keraguan dalam kelangsungan usahanya, maka auditor akan memberikan opini audit going concern dan opini tersebut akan membantu investor untuk mengambil keputusan.
Dalam penelitian ini terdapat dua fenomena dalam perusahaan manufaktur. Fenomena tersebut pada perusahaan PT Argo Pantes Tbk (ARGO) dan PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh debt default, opinion shopping, dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor tekstil dan garment yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dan diperoleh sebanyak 13 perusahaan dalam kurun waktu 5 tahun sehingga didapat 65 total sampel perusahaan. Teknik analisis regresi logistic dengan menggunakan aplikasi SPSS 23.0.
Berdasarkan hasil penelitian variabel debt default, opinion shopping, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan opini auidt going concern. Secara parsial, debt default berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern sedangkan opinion shopping dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
Bagi para investor hasil penelitian ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi dan disarankan berhati-hati terhadap perusahaan yang sedang mengalami debt default, karena variabel tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
Kata Kunci: Going Concern, Debt Default, Opinion Shopping, dan Ukuran Perusahaan