PT Telekomunikasi Indonesia , menggunakan teknologi sistem informasi dengan konsep Enterprise Resource Planning yaitu SAP ,yang berbasis SAP-RMCA ( Revenue management Contract Account ) dengan nama TREMS ( Telkom Revenue Management System ) yang bertujuan untuk mengelola pemasukan dan juga untuk menangani dokumen tagihan dari pelanggan,
Setiap tahunnya data yang berada pada server TREMS tersebut terus bertambah pertambahan data tersebut menyebabkan beberapa kendala yang dapat terjadi seperti, lamanya waktu yang diperlukan untuk backup dan me-restore data pada database, gagal backup dan menurunnya performansi dari server yang digunakan . Untuk mengatasi hal tersebut maka PT.Telekomuniasi Indonesia mereduksi row data pada database untuk data tagihan billing,dokumen yang di reverse dan tagihan open item pelanggan yang belum terbayarkan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir
Reduksi data tersebut menyebabkan dilakukannya pengujian untuk memastikan data setelah proses reduksi tersebut tetap konsisten dan akurat untuk setiap transaksinya pengujian dengan salah satu metode black box dengan teknik State Transition Testing dilakukan untuk menguji setiap transisi pada transaksi sehingga apabila terdapat data yang tidak lengkap / tidak konsisten dapat diketahui dari transisi yang dilakukan serta dengan dua tahapan pengujian yaitu System Integration Testing dan User Acceptance Testing untuk menguatkan hasil yang didapat.