ABSTRAK
Ustadz Evie Effendi merupakan seorang publik figur yang dikenal oleh masyarakat sebagai ustadz kekinian yang menggunakan bahasa Sunda ketika ceramah. Persepsi yang diberikan masyarakat khususnya jamaah dakwah ustadz Evie Effendi positif sampai pada akhirnya ustadz Evie terkena kasus “salah tafsir” pada bulan Agustus 2018 ketika ia salah menfasirkan ayat dalam suatu surat di Al-Quran. Terjadinya kasus “salah tafsir” memberikan dampak yang cukup besar bagi ustadz Evie Effendi salah satunya adalah banyak dari jamaah dakwah ustadz Evie Effendi di Kota Bandung yang tidak lagi setia mengikuti kegiatan ceramah yang dilakukan ustadz Evie Effendi. Adanya dampak yang terjadi dari kasus “salah tafsir” mendorong peneliti untuk melihat bagaimana perubahan persepsi yang terjadi pada jamaah dakwah ustadz Evie Effendi di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus menggunakan konsep Yin (2015). Informan kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamaah dakwah ustadz Evie Effendi di Kota Bandung yang minimal sudah tiga kali mengikuti kajian ceramah ustadz Evie Effendi secara langsung dan mengetahui kasus “salah tafsir” yang menjerat ustadz Evie Effendi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan persepsi yang terjadi pada jamaah dakwah ustadz Evie Effendi di Kota Bandung berbeda untuk kalangan usia dewasa (40 – 50 tahun) dan remaja (20 tahun) serta bersifat sementara yang disebabkan kultur masyarakat Indonesia yang permisif.
Kata Kunci: Ceramah, perubahan persepsi, kasus “salah tafsir”, kualitatif