Sekolah Islam Terpadu (SIT) pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Qur’an dan As Sunnah. Konsep operasional SIT merupakan akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan dan pengembangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban Islam dari generasi ke generasi. Istilah “Terpadu” dalam SIT dimaksudkan sebagai penguat (taukid) dari Islam itu sendiri. Maksudnya adalah Islam yang utuh menyeluruh, Integral, bukan parsial, syumuliah bukan juz’iyah. Hal ini menjadi semangat utama dalam gerak da’wah dibidang pendidikan ini sebagai “perlawanan” terhadap pemahaman sekuler, dikotomi, juz’iyah. Berdasarkan hasil observasi terhadap SMA IT Al-Fityan Boarding School Gowa, belum dapat secara maksimal dalam menyelenggarakan fungsi pendidikan Sekolah Menengah Atas karena masih banyak kelemahan dan kekurangan. Beberapa kelemahan dan kekurangan antara lain kurangnya fasilitas sekolah untuk menampung proses belajar – mengajar sehingga belum dapat secara maksimal menyelenggarakan fungsi pendidikan, jumlah siswa dan siswi perkelas melebihi batas kapasitas sehingga aktifitas pembelajaran menjadi kurang efektif, hubungan antar ruang dan tata letak ruang yang belum tertata rapi sehingga berdampak pada alur sirkulasi siswa, staff, dan pengunjung yang berantakan, suasana ruang yang belum mencerminkan karakteristik Sekolah Islam Terpadu, dan kurangnya tata kondisional (penghawaan, pencahayaan dan akustik) pada beberapa ruang. Untuk mensolusikan dan menyelesaikan kelemahan tersebut diatas, sudah tidak memungkinkan untuk diselesaikan di gedung sekolah atau exsisting. Untuk itu perlu dibangun Gedung baru dalam bentuk New Design. Gedung baru yang akan dibangun akan mengacu pada standar dan hasil studi komparasi di tiga sekolah berbasis Islam yaitu Eco Pesantren Daarut Tauhiit Bandung Barat, Yayasan Al Ma’soem, dan Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Bogor.
Kata kunci : Sekolah Islam Terpadu, SMA IT Al-Fityan School Gowa, New Design, Gowa