Laba dapat dikatakan berkualitas apabila laba tersebut dapat memprediksi laba di masa yang akan datang. Persistensi laba dapat menjadi cara untuk menilai kualitas dari suatu laba dengan cara memprediksi laba di masa depan, hal tersebut berguna bagi investor dan para pengguna laporan keuangan lainnya dalam pengambilan keputusan bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volatilitas arus kas, volatilitas penjualan dan keandalan akrual terhadap persistensi laba, baik secara simultan maupun parsial. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018. Sampel yang dihasilkan sebanyak 95 sampel dengan menggunakan purposive sampling. Data pada penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif dan regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas arus kas, volatilitas penjualan dan keandalan akrual berpengaruh secara simultan terhadap persistensi laba. Secara parsial, volatilitas arus kas berpengaruh negatif terhadap persistensi laba dan volatilitas penjualan berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Sedangkan variabel keandalan akrual tidak berpengaruh terhadap persistensi laba.
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan objek lain dan menggunakan kembali variabel volatilitas arus kas dan volatilitas penjualan, karena kedua faktor tersebut belum memiliki nilai ideal, sehingga memungkinkan adanya perbedaan hasil pada objek lain yang diteliti. Bagi manajemen, diharapkan dapat mengoptimalkan arus kas dan penjualan yang dihasilkan, sehingga mampu menghasilkan laba perusahaan yang berkualitas. Bagi investor, disarankan untuk dapat menggunakan hasil penelitian sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.