Dalam kurun waktu dua dekade terakhir, masyarakat Indonesia telah mendapatkan begitu banyak kemajuan dan perkembangan dalam dunia teknologi dan informasi. Salah satunya adalah perubahan yang dialami dalam melakukan transaksi yang sebelumnya dilakukan secara konvensional atau offline kini telah berubah menjadi transaksi online. Mobile payment menjadi salah satu jenis bisnis dalam industri keuangan yang cukup berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun perkembang penggunaan teknologi Mobile payment di Indonesia terus mengalami peningkatan akan tetapi jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya di Asia Tenggara, Indonesia terlihat tidak cukup unggul dalam angka persentase pertumbuhan penggunaan dan adopsi mobile payment.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persepsi yang dimiliki oleh generasi milenial terhadap penggunaan layanan mobile payment dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dengan fokus pada variabel perceived usefulness, perceived ease of use dan behavior intention dan juga menggunakan dua variabel tambahan seperti perceived credibility dan social influence. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis data regresi linier berganda dan jumlah sampel sebanyak 420 responden generasi milenial yang menggunakan mobile payment.
Hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu perceived usefulness, perceived ease of use dan perceived credibility berpengaruh secara signifikan terhadap behavior intention. Sedangkan social influence tidak ditemukan memiliki pengaruh signifikan terhadap behavior intention. Dan keseluruhan variabel independen (perceived usefulness, perceived ease of use, perceived credibility, social influence) berpengaruh secara simultan terhadap variabel behavior intention.
Kata kunci : Mobile payment, TAM, Perceived credibility, Social influence.