Postitusi atau pelacuran merupakan salah satu kegiatan sosial yang memiliki
masalah kompleks, mengingat prostitusi juga hadir sama tuanya dengan peradaban
tertua di dunia dan hingga saat ini masih terus ada, pekerja seks komersial merupakan
pekerjaan yang melayani kepuasan, dimana kepuasan ini hanya dibatasi oleh kepuasan
seksual semata. Sesugguhnya, praktek prostitusi seperti ini telah mendapat ancaman
hukuman dari pemerintah tetapi tidak bisa dipungkiri praktek ini terus berkembang
bahkan seolah-olah legal di lingkungan masyarakat. Ada beberapa faktor atau alasan
seorang perempuan terjun dalam dunia prostitusi diantaranya masalah ekonomi,
pendidikan, kemalasan dan dan mental dalam bersaing. Dalam bekerja PSK
memainkan sebuah permainan peran yang sangat dibutuhkan oleh PSK untuk menarik
perhatian dari pelanggannya. Permainan peran ini atau disebut socio-drama
merupakan dramatisasi dari berbagai eksplorasi yang timbul dalam pergaulan dengan
orang lain dalam lingkungan sosialnya. Dalam sebuah pemainan peran tersebut
dramaturgi hadir secara esensial melalui proses yang tumbuh dari peran yang ingin
ditampilkan sehingga menciptakan dramatisasi sosial. Penelitian ini mengkhususkan
pada presentasi diri pekerja seks komersial dilihat dari kajian dramaturgi. Penulis
merasa tertarik menganalisa bagaimana para PSK mempresentasikan dirinya kepada
pelanggan di kawasan lokalisasi Saritem Bandung.
Kata Kunci: Pekerja Seks Komersial, Dramturgi, Presentasi Diri