Financial distress dapat didefinisikan sebagai proses penurunan kondisi
keuangan yang dialami suatu perusahaan secara terus menerus sebelum perusahaan
mengalami kebangkrutan. Sektor pertambangan memiliki kontribusi yang cukup
penting terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun di sisi lain,
pertambangan merupakan sektor yang paling banyak didelisting dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) terkait kondisi keuangan perusahaan yang buruk selama 4 (empat)
tahun terakhir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, firm age
dan price earning ratio terhadap financial distress pada perusahaan sektor
pertambangan tahun 2015-2018 baik secara simultan maupun parsial.
Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling
yang memperoleh 38 sampel penelitian dengan periode pengamatan selama 4
tahun, sehingga didapat 152 unit sampel. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan software
SPSS 22.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas, firm age dan price
earning ratio secara simultan berpengaruh terhadap financial distress. Secara
parsial, profitabilitas dan firm age berpengaruh dengan arah negatif terhadap
financial distress, sedangkan price earning ratio tidak berpengaruh terhadap
financial distress.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bagi penelitian
selanjutnya diharapkan untuk menambah periode penelitian, mencoba objek
penelitian yang berbeda, menambah variabel lain dan mencoba proksi financial
distress yang berbeda.
Kata kunci: financial distress, profitabilitas, firm age, price earning ratio.