ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi digital dan jaringan internet telah banyak memberikan kemudahan dan kebebasan kepada para penggunanya, khususnya dalam mempublikasikan karya yang diciptakan. Namun, banyaknya kasus pelanggaran hak cipta yang terjadi telah mencerminkan bahwa diperlukannya suatu metode yang dapat digunakan untuk melindungi hak cipta dari pemilik karya tersebut. Salah satu cara untuk melindungi hak cipta dari pemilik karya yaitu dengan menggunakan metode watermarking. Watermarking adalah teknik penyisipan data rahasia (watermark) ke dalam suatu informasi digital (host).
Input watermark berupa image hitam putih dengan resolusi 128×128. Sebelum watermark dikompresi dilakukan proses RS. Setelah itu watermark diproses menggunakan DCT dan DWT. Metode kompresi watermark yang digunakan adalah Compressive Sampling (CS). Pada saat proses penyisipan watermark ke host video menggunakan metode DWT dan SVD. Untuk metode rekonstruksi watermark menggunakan Orthogonal Matching Pursuit (OMP) hasil dari metode video watermarking lalu dilakukan decoding RS yang bertujuan untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan pada bit.
Perancangan dilakukan menggunakan video host dengan format AVI yang berdurasi 15 detik yang akan disisipkan watermark. Pengujian terhadap kualitas watermarked video dilakukan dengan mengukur nilai dari parameter Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) dengan nilai rata-rata 54,799 dB. Sedangkan pengujian terhadap kualitas watermark yang berupa citra dari hasil ekstraksi dilakukan dengan mengukur nilai dari parameter Bit Error Rate (BER) dengan nilai rata-rata 0,25, dan Mean Squared Error (MSE) dengan nilai rata-rata 0,215. Pada pengujian ini watermark yang digunakan tahan terhadap serangan rescalling.
Kata kunci: Watermarking, Video watermarking, Discrete Wavelet Transform, Discrete Consine Transform, Singular Value Decomposition, Compressive Sampling, Orthogonal Matching Pursuit Algorthm.