ABSTRAK
Satelit nano memiliki massa 1-10kg dan mengorbit di LEO (Low Earth Orbit) dengan ketinggian 600-1000km di atas permukaan bumi. Pada satelit nano, terdapat suatu sistem yaitu Attitude Control Active yang dapat mengontrol sikap satelit saat mengorbit di luar angkasa[3]. Salah satu aktuator dari sistem Attitude Control Active tersebut yaitu magnetorquer. Magnetorquer ini menjadi kontrol aktif utama pada satelit nano, dikarenakan aktuator ini lebih efektif dibandingkan aktuator lainnya, mengingat magnetorquer ini mengandalkan interaksi antara medan magnet bumi dan momen dipol magnetik yang dihasilkan oleh magnetorquer.
Pada magnetorquer terdapat beberapa model, diantaranya circular coil yang berupa lilitan kawat pada suatu intiyang dialiri arus, square coil yang berupa lilitan kawat tanpa inti yang juga dialiri arus, dan rectangular microstripyang berupa patch rectangular spiral yang juga akan dialiri arus. Pada tugas akhir ini penulis menganalisistingkat efektivitas dari ketiga model magnetorquer tersebut yang mengacu pada hasil simulasinya, yaitu nilai medan magnet dan induksi magnet yang akan menghasilkan momen dipol magnetik, arus yang digunakan, torsi yang dihasilkan, dan dimensinya.
Model-model dari magnetorquer yang dirancang diharuskan mencapai torsi target pada satelit nano yang dirancang yaitu 0,01745Nm. Model circular coil(7×90)mm^3menghasilkan momen dipol magnetik sebesar 0,1551Am^2 dan torsi sebesar 0,03489Nm, model square coil(70×70×3) mm^3menghasilkan momen dipol magnet sebesar 0,1256Am^2dan torsi sebesar 0,02826Nm, sedangkan model rectangular microstrip(90×90×1,7) mm^3menghasilkan momen dipol magnetik sebesar 0,0759Am^2 dan torsi sebesar 0,01707Nm. Berdasarkan pertimbangan arus dan dimensi yang terbatas pada satelit nano, model square coil lebih cocok untuk diterapkan, karena memiliki torsi yang cukup tinggi sehingga dapat menggunaka arus masukan yang lebih kecil dan dimensi yang kecil.
Kata Kunci:satelit nano, ADCS, kontrol aktif, circular coil, square coil, rectangular microstrip