Kekerasan seksual terhadap anak menjadi ancaman besar di Indonesia. Dampak dari kekerasan seksual terhadap anak dapat merusak masa depan mereka. Dengan banyaknya kasus yang terjadi membuat para orang tua menjadi lebih waspada, tetapi waspada tidaklah cukup. Diperlukan langkah pencegahan agar anak dapat menyadari jika keadaan bahaya terjadi disekitarnya. Dengan memberikan edukasi berupa sex education dapat mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak. Namun pemberian edukasi sex education untuk anak di indonesia masih sangat minim diberikan. Diperlukan media pembelajaran yang dapat memberikan edukasi mengenai sex education untuk anak. Untuk membuat media pembelajaran sex education diperlukan model user interface dengan tingkat usability yang baik, sehingga informasi yang disampaikan mudah dipahami oleh anak. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini membuat sebuah aplikasi gender difference yang berperan sebagai media pembelajaran sex education untuk anak usia dini dengan menggunakan metode Child centered design (CCD) dengan prinsip berpusat pada user anak-anak. Berdasarkan pengujian, didapatkan hasil nilai usability sangat baik dengan rata-rata persentase 87,8%. Nilai tersebut dapat dijadikan patokan bahwa aplikasi ini dapat dijadikan media pembelajaran gender difference.