Komunikasi pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di Smile Motivator yang merupakan organisasi yang bergerak di isu disabilitas. Peneliti memilih smile motivator karena dari sekian banyak organisasi, Smile Motivator berfokus pada meningkatkan kapabilitas penyandang disabilitas dalam berkegiatan di masyarakat, serta mengembangkan kreativitas mereka yang sebelumnya tidak dapat disalurkan secara penuh. Hasil dari penelitian ini adalah terjadi kegiatan instruksional dengan metode pembelajaran tari yang berbeda dibandingkan metode pembelajaran tari di tempat lain. Komunikasi yang dilakukan antara Bu Neng dan para penari hampir sepenuhnya dilakukan menggunakan bahasa isyarat, namun ada beberapa kejadian di mana para penari harus membaca gerakan bibir Bu Neng karena Bu Neng belum menguasai bahasa isyarat. Hal ini pula yang menyebabkan terbentuknya beberapa simbol isyarat yang unik dan hanya diketahui maknanya oleh Bu Neng dan para penari. Dalam rangkaian proses pembelajaran tari jaipong, para penari tunarungu merasakan tempo dan irama musik pengiring dengan cara merasakan getaran dari sound system melalui tangan. Selain itu, Bu Neng juga membantu para penari merasakan tempo dan irama selama menari dengan menggunakan simbol gerakan isyarat tempo dan irama.
Kata Kunci: Komunikasi Pendidikan, Tunarungu, Penari, Guru, Smile Motivator