Indonesia termasuk negara konsumtif terbesar pada industri fashion, yang mampu meningkatkan pertumbuhan 18% setiap tahunnya dimana salah satu subsektor yang dipengaruhi oleh perkembangan internet. Salah satu industri kreatif yang bergerak pada bidang fashion di Indonesia adalah ARTCH. Yang didirikan pada tahun 2015 di Kota Bandung, memproduksi produk utama yaitu tas dengan beragam warna dan jenis. Penjualan ARTCH tidak hanya menggunakan toko-toko konvensional (offline store) namun juga menggunakan website, marketplace, dan media sosial seperti Instagram yang lebih difokuskan untuk pemasaran. Walaupun marketplace menunjukkan penjualan tinggi, pihak internal ARTCH tidak dapat memiliki data basis pembeli secara langsung. Penjualan website menunjukkan hanya 6% transaksi setiap bulannya dari total penjualan mulai bulan Januari 2019 sampai dengan Juli 2020. Jumlah transaksi yang rendah pada website mengindikasikan berbagai kekurangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan layanan Website Penjualan ARTCH melalui penelitian agar calon konsumen beralih untuk menggunakan Website Penjualan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara mendalam ada pada awal penelitian ini, diidentifikasi 23 sub dimensi kebutuhan yang dikelompokkan ke dalam 7 dimensi Website Quality. Penelitian ini mengintegrasikan Analytical Hierarchy Process dan Benchmark dalam mengolah data kuesioner dimensi dan sub dimensi kebutuhan tersebut untuk menemukan Future Performance, sehingga dapat dirumuskan rekomendasi yang paling tepat dan objektif untuk diprioritaskan terlebih dahulu pengembangannya pada layanan Website Penjualan ARTCH. Dari 23 sub dimensi kebutuhan tersebut, terdapat 15 sub dimensi kebutuhan yang diidentifikasi menjadi Future Performance pada penelitian ini. Rekomendasi akhir penelitian dirumuskan berdasarkan hasil integrasi Analytical Hierarchy Process dan Benchmark.
Kata Kunci: Website E-commerce, Website Quality, Analytical Hierarchy Process, Benchmarking