Kota Bandung mengalami dua babak gaya visual yang berbeda namun sangat berpengaruh hingga saat ini, yaitu era kolonial dan subkultur. Pada era kolonial kota Bandung sangat di dorong kuat oleh penggayaan barat, namun ada pula penggabungan gaya barat dan lokal atau ekletik. Pada tahun 90-an subkultur di kota Bandung sangat masif pergerakannya, hal tersebut ditandai dengan menjamurnya distro pada busana, zine pada media literasi, dan musik bawah tanah. Penggunaan typeface pada kedua babak tersebut pun dapat memberikan nilai peradaban yang pernah ada di kota Bandung hingga saat ini. Sangat disayangkan saat ini kedua babak gaya visual yang berpengaruh besar terhadap kota Bandung tersebut kurang tereksplorasi saat ini. Dengan adanya typeface eksperimental ini diharapkan dapat mengeksplorasi kedua babak gaya visual tersebut sebagai acuan dalam perancangannya serta dapat meningkatkan eksistensi gaya visual tersebut pada masyarakat kota Bandung.
Kata Kunci : Bandung, Kolonial, Subkultur, Typeface.