Bidang pelayanan publik saat ini memasuki era inovasi dan kolaborasi, yang menuntut kecepatan dan adaptasi terhadap perubahan yang lebih baik. Kepemimpinan transformasional dan manajemen perubahan yang dilakukan oleh pemimpin daerah akan berdampak positif bagi motivasi Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk bekerja lebih giat demi kemajuan daerahnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional dan manajemen perubahan terhadap motivasi Aparatur Sipil Negara, studi kasus di Sekretariat Daerah Kabupatan Sumedang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan menggunakan metode analisis deskriptif-kausalitas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode teknik Sampel Jenuh / Sensus terhadap 200 PNS di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan kepemimpinan transformasional di Kabupaten Sumedang berjalan dengan sangat baik, hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai nilai persentase sebesar 89,5%. Manajemen perubahan berjalan dengan sangat efektif, hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Manajemen perubahan mempunyai nilai persentase sebesar 85,6%. Motivasi aparatur sipil negara sangat tinggi, hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Motivasi mempunyai nilai persentase sebesar 88,8%.
Kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap motivasi, hal ini dibuktikan dengan Uji t dimana nilai thitung sebesar 2.448 dan ttabel sebesar 1.972 artinya thitung > ttabel dengan nilai sig sebesar 0.015< 0.05. Manajemen perubahan berpengaruh signifikan terhadap motivasi, hal ini dibuktikan dengan Uji t dimana nilai thitung sebesar 8.180 dan ttabel sebesar 1.972 artinya thitung > ttabel dengan nilai sig sebesar 0.000 < 0.05. Kepemimpinan transformasional bersama-sama dengan manajemen perubahan berpengaruh signifikan terhadap motivasi aparatur sipil negara di Kabupaten Sumedang, hal ini di buktikan dengan hasil Fhitung sebesar 84.220 dan nilai Ftabel sebesar 2.33, karena Fhitung (49.185) > Ftabel (2.18).
Kepemimpinan transformasional harus lebih diprioritaskan untuk dilaksanakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk lebih mendorong motivasi aparatur sipil negara. Replikasi dan adaptasi kepemimpinan transformasional dan manajemen perubahan harus diterapkan di seluruh organisasi dan lembaga di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang, untuk menghasilkan dampak yang kolektif terhadap kemajuan daerah. Penelitian ini bisa dikembangkan dengan menambahkan parameter-parameter lainnya.
Kata Kunci: transformational leadership, change management, motivation, public sector