Film digunakan sebagai wadah untuk merepresentasikan suatu realita yang terjadi di dalam masyarakat. Edukasi seksual pada remaja sendiri merupakan topik yang masih kurang diperhatikan karena dianggap hal yang ‘tabu’dan ini merupakan realita sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan menggambarkan representasi edukasi seksual kesehatan pada remaja dalam Film Dua Garis Biru. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif deskriptif dengan metode analisis teks. Penelitian memakai paradigma strukturalisme dan teori oposisi biner dari Claude Levi-Strauss. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya empat oposisi biner dari scene-scene edukasi seksual dalam Film Dua Garis Biru yaitu, Berani mengetahui edukasi seksual beroposisi dengan Malu mengetahui edukasi seksual, Melarang berpacaran beroposisi dengan Membolehkan berpacaran, Bertanggung Jawab atas konsekuensi dari pilihannya beroposisi dengan Tidak Bertanggung Jawab atas konsekuensi dari pilihannya dan Tidak Tahu beroposisi dengan Tahu. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa edukasi seksual direpresentasikan dalam film ini sebagai edukasi yang penting untuk diberikan namun masih jarang dibicarakan pada remaja, edukasi seksual direpresentasikan sebagai edukasi untuk membantu remaja memahami konsekuensi dari setiap pilihan kehidupan seksualnya dan budaya dalam keluarga mempengaruhi pemberian edukasi seksual pada remaja.