Saat ini aktifitas monitoring energi di Indonesia masih dilakukan secara manual, baik untuk gas, listrik maupun air. Namun ada kelemahan dalam monitoring manual, yaitu data tidak dapat diolah secara realtime. Dalam melakukan pemeriksaan data maka petugas harus datang langsung ke lokasi untuk pengambilan data tersebut. Untuk mencapai lokasi yang dituju membutuhkan waktu yang sesuai dengan jarak tempuh. Dan rata-rata daerah di luar pulau Jawa memiliki akses yang cukup sulit untuk dijangkau. Dengan jarak yang jauh dan sulitnya akses ke lokasi membuat pendataan energi menjadi terhambat dan membutuhkan waktu yang lama. Hal tersebut tidak terjadi jika data energi dapat dilihat dan diolah secara realtime. Oleh karena itu, Advanced Metering Infrastructure (AMI) berbasis Narrow Band IoT dapat menjadi teknologi untuk mengatasi masalah tersebut.
Penelitian tugas akhir ini diterapkan di kota padang sebagai salah satu wilayah urban yang ada di Indonesia. Perencanaan dilakukan menggunakan Narrow Band Internet of Things (NB-IoT). NB-IoT adalah salah satu teknologi jaringan dengan penggunaan pita frekuensi rendah dan biaya yang rendah. Smart metering merupakan aplikasi yang berpotensi untuk menggunakan jaringan NB- IoT. Pada penelitian ini, pengembangan jaringan NB-IoT dilakukan pada Smart Metering dengan perhitungan coverage dan capacity.
Setelah perhitungan dan simulasi dilakukan, maka selanjutkan dilakukan perhitungan tekno ekonomi. Perhitungan ini dapat dijadikan patokan untuk menguji kelayakan apakah NB-IoT pada Smart Metering layak digunakan atau tidak. Melalui tekno ekonomi dapat diketahui bagaimana dampak dari penerapan NB-IoT pada Smart Metering, apakah mendatang mendatangkan keuntungan atau kerugian.
Kata Kunci: Smart Metering, NB-IoT, Internet of Things, Urban Area, Techno- Economic, Techno-Economic Method, Cost-Benefit Method.