Permintaan akan energi listrik khususnya di Indonesia terus meningkat. Sementara ketersediaan sumber energi fosil semakin menipis. Energi terbarukan berbasis bioelektrokimia dapat dijadikan sebagai solusi. Microbial Fuel Cell (MFC) adalah salah satu perangkat berbasis bioelektrokimia. Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efek variasi volume chamber pada stacked MFC terhadap produksi listrik. Sistem yang akan dibangun adalah tiga unit stacked MFC. Setiap stacked MFC terdiri dari dua MFC dual chamber dengan ukuran chamber masing-masing 10 x 2 x 10 cm pada MFC A, 10 x 3 x 10 cm pada MFC B, dan 10 x 4 x 10 cm pada MFC C. Jenis PEM yang digunakan adalah Nafion 117 dengan ukuran 4 x 4 cm. Kompartemen katoda menggunakan plat tembaga (Cu) 4 x 4 cm dengan aquades sebagai larutan. Kompartemen anoda menggunakan plat seng (Zn) 4 x 4 cm dengan substrat campuran air kolam ikan dan air bilasan bagas tebu dengan perbandingan 5:1. Percobaan dilakukan dengan menghubungkan reaktor stacked MFC secara seri dan paralel. Dari hasil pengukuran, didapatkan produksi listrik rata-rata selama 15 hari dengan nilai maksimum yaitu 0,028 V pada stacked MFC C rangakaian seri, 0,615 mA pada stacked MFC C rangkaian paralel, dan 0,015 mW pada stacked MFC C rangkaian seri. Sementara itu, berdasarkan volume substrat dan lebar chamber yang digunakan stacked MFC A 38% lebih efisien dibandingkan stacked MFC B dan 52% dibandingkan stacked MFC C.
Kata Kunci: stacked MFC, volume chamber, tegangan, arus.