Income smoothing merupakan upaya yang sengaja dilakukan manajemen
dengan meredam tingkat fluktuasi laba pada periode level laba dan pendapatan yang
tinggi ke periode laba yang kurang menguntungkan agar terlihat normal atau stabil
sehingga laba yang dilaporkan menarik bagi pengguna laporan keuangan seperti
investor dan kreditor. Karena investor beranggapan bahwa perusahaan dengan laba
yang stabil merupakan perusahaan dengan tingkat risiko yang rendah dan memiliki
keberlangsungan usaha yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan adanya pengaruh
cash holding, financial leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan maupun
parsial terhadap income smoothing pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
jenis penelitian deskriptif verifikatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
purpossive sampling yang memperoleh 13 sampel penelitian dalam kurun waktu 4
tahun sehingga dihasilkan 52 unit sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. Teknik analisis yang digunakan dengan
menggunakan analisis statistik deskriptifdan analisis regresi logistik dengan
menggunakan software IBM SPSS 25.0.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa variabel cash holding,
financial leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap income smoothing. Hasil pengujian secara parsial, variabel cash holding yang
diukur menggunakan kas dan setara kas dibagi total aset berpengaruh signifikan dengan
arah positif terhadap income smoothing. Sedangkan variabel financial leverage yang
diproksikan dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) dan variabel ukuran
perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan logaritma natural dari total aset,
tidak berpengaruh terhadap income smoothing.
Bagi investor hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Investor diharapkan
agar tidak hanya berfokus pada tingkat cash holding suatu perusahaan karena variabel
tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba, namun investor
perlu melihat secara rinci keseluruhan informasi yang terdapat di dalam laporan
keuangan perusahaan. Bagi manajemen, diharapkan tidak melakukan income
smoothing pada saat tingkat cash holding tinggi karena jika terbukti melakukan, maka
akan merugikan perusahaan seperti membuat citra buruk perusahaan di mata investor.
Kata Kunci: Cash Holding, Financial Leverage, Income Smoothing, Ukuran Perusahaan