Boarding school merupakan sistem sekolah berasrama, dimana para siswa,
guru, serta pengelola tinggal menetap di dalam lingkungan sekolah dalam kurun
waktu tertentu selama satu semester kemudian diselingi libur satu bulan hingga
akhir semester (Arsy Karima Zahra, 2008: 145). Sekolah berbasis boarding school
berfungsi untuk membentuk karakter guna menghasilkan generasi bangsa yang
cerdas dan dapat diandalkan. Nilai-nilai karakter seperti sifat, perilaku, dan
motivasi mulai diterapkan pada setiap pembelajaran. Hal ini, guna mengantisipasi
pergaulan bebas yang berada dikalangan remaja. Dalam pembentukan nilai-nilai
karakter tersebut sangat berkaitan dengan karakteristik perilaku remaja SMP usia
12-15 tahun yang disebut sebagai masa remaja awal, Menurut Patton (2002) ciriciri karakteristik remaja diantaranya adalah, senang berimajinasi/berpikir tidak
realistis, berubanya minat, perilaku, dan peranannya. Pendekatan psikologi ruang
berdasarkan bentuk, warna, tekstur, pencahayaan, dan furnitur akan diterapkan pada
desain interior Islamic Boarding School. Seperti salah satu contohnya pada ruang
kelas, ruang kelas memiliki sifat ruang yang formal dimana ada peraturan yang
berlaku bagi siswa sehingga siswa harus fokus sedangkan, karakteristik remaja
yang suka berimajinasi/berpikir tidak realistis berlawanan dengan sifat ruang kelas
maka pendektan psikologi ruang berperan untuk menstimulasi siswa agar fokus
dalam pembelajarannya. Begitu pun sifat ruang lainnya yang dikaitkan dengan
karakteristik remaja kemudian di sesuaikan dengan pendekatan psikologi ruang.
Desain ini diharapkan mampu membuat penggunannya khususnya para siswa lebih
merasa nyaman dan dapat menciptakan Nilai-nilai karakter seperti sifat, perilaku,
dan motivasi pada setiap pembelajaran.
Kata Kunci: Islamic Boarding School, Psikologi Ruang, Karakteristik Remaja