Pandemi tidak bisa menjadi halangan bagi perusahaan perbankan untuk tetap menjalankan kegiatan bisnisnya, karena perannya yang sangat vital yaitu sebagai salah satu penggerak ekonomi negara. Kinerjanya dapat diukur dengan suatu sistem pengukuran kinerja. BTN Syariah Bekasi memiliki sistem pengukuran kinerja yang diturunkan oleh perusahaan induknya yaitu BTN Konvensional. Pengukuran kinerja tersebut tidak sesuai dengan visi, misi, dan strategi serta tidak mengukur nilai syariah dari proses bisnis yang dilakukan. Islamicity indices memiliki indikator yang dapat mengukur hal tersebut melalui Islamicity disclosure index yang terdiri dari indeks kepatuhan syariah, indeks tata kelola perusahaan, dan indeks sosial & lingkungan serta Islamicity performance index yang terdiri oleh indeks finansial. Maka akan digunakan metode tersebut untuk menyelesaikan permasalahan. Dimulai dengan merumuskan rencana strategis perusahaan kedalam empat indeks Islamicity indices. Lalu dibangun strategy map sehingga dapat ditentukan lead indicator dan lag indicator-nya. Maka dapat dibangun critical success factor (CSF) dan key performance indicator (KPI) untuk menentukan faktor kesuksesan dan cara mengukur pencapaian dari rencana strategis tersebut. Selanjutnya, dilakukan pembobotan dengan analytical hierarchy process. Hasil pengolahan data mendapatkan rancangan sistem pengukuran kinerja dengan 19 CSF dan 26 KPI. Indeks kepatuhan syariah memiliki bobot 37,92 , indeks tata kelola perusahaan memiliki bobot 10,93 , indeks sosial & lingkungan memiliki bobot 7,50 , dan indeks finansial memiliki 43,65 .