Penelitian ini bertujuan untuk melakukan proyeksi penilaian harga wajar saham perusahaan-perusahaan sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah dari tahun 2016-2020 untuk menghitung kinerja historis masing-masing perusahaan dan diproyeksikan dari tahun 2021-2025 berdasarkan tiga skenario, pesimis; moderat; dan optimis. Metode Discounted Cash Flow (DCF) digunakan dengan pendekatan Free Cash Flow to Firm (FCFF) dan perhitungan metode Relative Valuation (RV) dengan pendekatan Price to Book Value (PBV) dan Price to Earning Ratio (PER). Hasil penelitian ditemukan bahwa dengan menggunakan metode DCF-FCFF, UNVR, KINO, dan TCID dinilai overvalued pada semua skenario, sedangkan MBTO dan MRAT dinilai overvalued pada skenario pesimis dan moderat dan undervalued pada skenario optimis. Sedangkan dengan menggunakan metode relative valuation dengan pendekatan PER, pada semua skenario nilai intrinsik UNVR dinilai overvalued, sedangkan KINO, TCID, MBTO dan MRAT dinilai undervalued. Untuk pendekatan PBV, nilai intrinsik UNVR dinilai overvalued di semua skenario, sedangkan KINO, TCID, MBTO, dan MRAT dinilai undervalued di semua skenario. Secara keseluruhan, saham UNVR dinilai overvalued sebesar -54,67%, saham KINO dinilai overvalued sebesar -81,27%, saham TCID dinilai overvalued sebesar -45,37%, saham MBTO dinilai overvalued sebesar -47,19%, dan saham MRAT dinilai undervalued sebesar 15,65%.