Rajapolah merupakan sebuah Kecamatan di Tasikmalaya yang penduduknya sudah sejak lama mengenal kerajinan anyaman. Anyaman merupakan bagian penting dari masyarakat Tasikmalaya khususnya Kecamatan Rajapolah, dimana dahulu mereka banyak menggunakan anyaman sebagai gerabah, alas untuk duduk, alas kelahiran ataupun kematian. Sampai saat ini anyaman masih menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat sekitar, hal ini dapat terlihat dari kegiatan jual beli kerajinan anyaman yang masih ada di daerah Kecamatan Rajapolah.
Mereka banyak memproduksi barang kerajinan dan produk dengan fungsi pakai baik dalam skala kecil maupun skala besar. Kenaikan penjualan sempat terjadi pada sektor industri kerajinan namun hal ini tidak bertahan lama karena beberapa faktor. Hal ini mengakibatkan terbatasnya ruang gerak dan ekonomi masyarakat yang berimbas juga pada minat masyarakat akan produk anyaman asal Rajapolah. Beberapa UKM bahkan terpaksa gulung tikar dikarenakan pendapatan yang masuk sangat kecil, salah satu UKM yang masih bisa bertahan di tengah kondisi ini adalah UKM Rafi Craft. Namun UKM masih memerlukan pendampingan dalam hal pengembangan produk mereka.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan bahwa tahapan pengembangan produk bersama UKM tetap bisa berjalan di berbagai kondisi sekalipun peneliti tidak bisa hadir langsung di tengah UKM dan perajin. Hasil akhir dalam penelitian ini adalah beberapa langkah atau metode yang dapat dijadikan rekomendasi oleh para peneliti lain yang ingin mengadakan pendampingan jarak jauh pada UKM. Dimana model pendampingan yang diterapkan dapat menghasilkan beberapa peningkatan dalam produk dan memperkaya riset dalam hal pendampingan UKM.