Jajanan Tradisional memiliki ciri khasnya masing-masing dan sudah ada sejak berpuluh
puluh tahun di Indonesia. Jajanan tradisonal juga sudah menjadi budaya dan tradisi dalam
lingkungan masyarakat. Banyaknya produk baru semakin membuat jajanan minat membeli jajanan
tradisional menurun. Kebanyakan jajanan tradisional masih belum memiliki visual brand identity
dan media promosi. Bagi kebanyakan orang, jajanan tradisional masih dikenal lewat mulut ke
mulut atau dari pedagang keliling. Dodol Alame yang sudah ada sejak lama, tanpa dikehatui waktu
yang pasti kapan Dodol alame lahir. Dodol Alame sudah menjadi makakan ciri khas bagi
masyarakat mandailing tapanuli Selatan. Seiring berjalannya waktu, pembuatan dodol Alame
sudah makin sedikit dan tidak terlalu banyak yang diwarisi ke generasi muda. Alasan meredupnya
kepedulian terhadap Dodol Alame tak lepas dari promosi yang dilakukan dan upaya Pemerintah
untuk melestarikannya. Dengan memanfaatklan desain grafis, jajanan tradisional bisa bersaing
dalam media social, online shop, website, dan lainnya, identitas visual Dodol Alame Santabi dapat
dirancang baik dalam logo, packaging, Ilustrasi dan lainnya. Elemen visual yang dirancang juga
tidak lepas dari unsur budaya dan konsep pesan dari tempat asal jajanan Dodol Alame yaitu
Tapanuli Selatan. Dengan menggunakan metode kualitatif seperti pengumpulan data, observasi,
wawancara, dan studi Pustaka yang dilakukan sesuai untuk mengahsilkan suatu konsep
perancangan. Perancangan ini diharapkan mampu membuat Dodol Alame lebih dikenal
dikalangan banyak orang dan memberikan experience dalam mengonsumsi jajanan tradisional
yang sudah makin dilupakan pada jaman modern ini.
Kata Kunci: Identitas Visual, desain grafis, Jajanan Tradisional, brand