Masyarakat di Indonesia memiliki beberapa gaya hidup yang diterapkan dalam kesehariannya, salah satunya dengan penerapan gaya hidup hemat. Penerapan gaya hidup hemat banyak dilakukan oleh mereka yang dalam taraf ekonominya sudah stabil dan produktif dalam bekerja, mereka akan bijak dalam mengatur keuangan dan kebutuhan. Gaya hidup hemat diterapkan saat masa normal maupun sedang terserang wabah COVID-19 seperti saat ini, mereka yang sudah terbiasa untuk berhemat akan jauh lebih mengatur keuangan dan lebih memprioritaskan sebuah kebutuhan. Pandemi Covid-19 membuat pemerintah memberlakukan kebijakan baru yang disebut dengan New Normal. Aktivitas new normal pun akhirnya membuat banyak perubahan salah satunya, adalah dengan kebutuhan berpakaian pada masyarakat gaya hidup hemat yang sudah bekerja. Selama bekerja dimasa pandemi, pria dan wanita yang menerapkan gaya hidup hemat membutuhkan sebuah busana kerja dengan kualitas baik untuk jangka panjang , nyaman, desain timeless, dan pakaian yang bersifat vertisile yang dapat digunakan di berbagai kesempatan dimana hal tersebut dapat menunjang kebutuhan kesehariannya dalam bekerja di tengah era pandemi COVID-19. Tipe pakaian yang dibutuhkan tersebut masuk ke dalam golongan slow fashion. Hadirnya style unisex yang kini sedang banyak digunakan menghasilkan busana yang minimalist, basic, dan mudah di mix and match. Penelitian kali ini menggunakan metode campuran yaitu kualitatif dan kuantitatif yang mana terdiri dari kuisioner, wawacara, observasi, studi literatur, dan eksplorasi. Brand lokal unisexdilihat masih sedikit yang memproduksi sebuah busana kerja unisex dengan konsep slow fashion dimana hal ini bisa menjadi sebuah peluang usaha yang dapat direalisasikan.
Keywords : Gaya Hidup Hemat, Busana Kerja, New Normal, Slow Fashion, dan Peluang bisnis