Populasi masyarakat Indonesia dominan tinggal di daerah perkotaan. Padatnya penduduk di kota merupakan dampak dari urbanisasi dari tinggal di desa dan memilih untuk tinggal di kota, salah satu daerah yang terdampak adalah kota Denpasar provinsi bali. Kota Denpasar sebagai kota yang menerapkan konsep smart city menunjukkan usaha pemerintah dalam memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
Penelitian ini dilakukan mengetahui dampak dari penerapan dimensi kota pintar Smart Economy terhadap minat tinggal masyarakat di kota Denpasar dengan mengambil 9 indikator smart economy.
Maka dari itu pada penilitian ini menggunakan metode SEM dan PLS dengan jumlah 400 responden warga usia produktif kota Denpasar.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Indikator Entrepreneurhsip dari dimensi smart economy adalah indikator yang paling dirasakan pentingnya oleh masyarakat usia produktif kota Denpasar, lalu variabel manfaat juga berpengaruh terhadap minat tinggal masyarakat usia produktif di kota Denpasar.
Dengan mengambil hasil dari penelitian ini, maka disarankan untuk mencoba melakukan penelitian dengan dimensi lain yang ada di smart city, atau dengan mencari indikator lain yang ada di smart economy untuk mencari hasil penelitian yang lebih baik. Disarankan juga menggunakan metode penelitian yang lain untuk meraih hasil yang lebih akurat, juga disarankan kepada pemerintah untuk melakukan pembangunan dimensi smart economy yang bertumpu di indikator entrepreneurship dan meninjau indikator lain tentang penerapannya agar dapat menghemat anggaran pengeluaran.
Kata kunci : Entrepreneurship, Kota Pintar, Masyarakat, Persebaran Jumlah Penduduk, Smart Economy, SEM PLS