Indonesia memiliki berbagai macam olahan makanan khas di setiap daerahnya, salah satunya ialah Amplang. Amplang merupakan camilan yang berbentuk seperti kerupuk yang terbuat dari ikan yang dapat ditemukan di Kota Balikpapan dan kota-kota lainnya di Kalimantan Timur. Pada awalnya, bahan dasar amplang ialah ikan pipih. Namun karena pada saat ini populasi ikan pipih semakin menurun dan masuk ke dalam kategori hewan yang dilindungi, maka kebanyakan produsen amplang saat ini menggunakan ikan tenggiri sebagai bahan dasarnya. Sayangnya seiring dengan perkembangan waktu, makanan khas mulai sering ditinggalkan dengan maraknya makanan kekinian yang memiliki penyajian dan visual yang lebih menarik. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan identitas visual dan kemasan yang diharapkan dapat kembali menarik minat masyarakat, khususnya generasi muda. Proses perancangan diawali dengan pengumpulan data seperti dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data tersebut kemudian diolah dengan analisis matriks perbandingan dan analisis SWOT untuk dibandingkan dengan produk sejenis lainnya. Hasil akhir dari perancangan ini berupa desain identitas visual, kemasan, media informasi, dan media pendukung lainnya. Dengan adanya perancangan ini diharapkan dapat kembali menarik minat masyarakat khususnya generasi muda terhadap Amplang dan salah satu upaya pelestarian kuliner tradisional daerah.
Kata Kunci : kuliner tradisional, identitas visual, kemasan