Pusaka merupakan barang yang sangat berharga karena memiliki nilai sejarah yang kuat. Namun pada kenyataannya banyak pusaka yang rusak akibat kelalaian pengunjung yang ingin melihat pusaka tersebut atau karena bencana. Hal ini dapat dicegah dengan mengidentifikasi benda pusaka kemudian membuat model 3D dari benda pusaka tersebut. Hal ini pernah dilakukan beberapa peneliti namun model 3D yang dibuat kurang sesuai dengan wujud aslinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan penelitian yang sudah ada dalam aspek model 3Dnya menggunakan metode fotogrametri. Benda pusaka yang dijadikan penelitian adalah benda pusaka yang berada di Keraton Kanoman Cirebon.
Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis kebutuhan, mengambil foto, membuat model 3D, dan menyempurnakan model 3D. Aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat lunak Agisoft Metashape dan Blender. Setelah model 3D jadi, selanjutnya dilakukan pengumpulan data kuantitatif melalui survei. Survei dilakukan untuk memastikan bahwa model 3D yang sudah jadi sesuai dengan tujuan penelitian. Survei terdiri dari 5 pernyataan yang menyangkut warna, bentuk, tekstur, kesetujuan mengenai model 3D dapat dijadikan tindakan preventif jika benda pusaka rusak, dan model 3D masih perlu dikembangkan atau tidak.
Hasil survei kepada 70 orang dari penelitian ini menyatakan bahwa pernyataan mengenai warna, nilai yang paling banyak dipilih adalah sangat setuju dengan persentase 48,6 %. Pada pernyataan mengenai bentuk, nilai yang paling banyak dipilih adalah sangat setuju dengan persentase 51,4%. Pada pernyataan mengenai tekstur, nilai yang paling banyak dipilih adalah setuju dengan persentase 51,4%. Pada pernyataan mengenai kesetujuan bahwa model 3D dapat dijadikan tindakan preventif jika benda pusaka rusak, nilai yang paling banyak dipilih adalah sutuju dengan persentase 48,6%. 77,1% setuju bahwa model 3D yang dihasilkan dari penelitian ini masih perlu dikembangkan.