Perpustakaan merupakan tempat umum untuk mencari buku atau sekedar mencari referensi. Namun semenjak pandemi COVID-19 aksesibiltas masyarakat menjadi terbatas termasuk akses ke perpustakaan yang masih bersifat konvensional dimana pengunjung harus datang langsung ke perpustakaan. Website perpustakaan digital yang berisikan repositori buku elektronik dapat membantu aksesibilitas masyarakat terhadap informasi, sehingga pola perpustakaan konvensional perlu diganti menjadi perpustakaan digital. Penelitian ini bertujuan mengembangkan website peprustakaan digital guna memberikan solusi terhadap transformasi perpustakaan konvenisonal menjadi perpustakaan digital.
Penelitian ini menggunakan salah satu metode pengembangan agile yaitu extreme programming (XP). Metode extreme programming (XP) cocok diterapkan pada projek berskala kecil dan hanya membutuhkan satu sampai tiga orang saja. Selain metode pengembangan diperlukan juga metode evaluasi untuk menguji kelayakan website. Metode evaluasi yang akan digunakan ada dua yaitu blackbox testing untuk menguji antar muka dan fungsi website dan load testing untuk menguji kapasitas website pada beberapa pengguna.
Hasil analisis perancangan dan desain website menunjukan dua pengujian yakni blackbox testing mengeluarkan status sukses pada fungsi yang di uji serta pada load testing website dapat menampung sekitar 1000 pengguna secara bersamaan dengan jumlah error sebanyak lima. Namun demikian website masih bersifat piloting dengan menggunakan framework gratis dengan keterbatasan tampilan sehingga diperlukan riset lebih lanjut yang bersifat global.