Seiring dengan arus perkembangan zaman, makanan-makanan yang hanya hadir dalam aktivitas kebudayaan, sudah mudah untuk ditemukan pada masa sekarang dan dapat dikonsumsi untuk sehari-harinya. Begitu pula dengan Cap Roti Buaya yang menjual roti buaya yang berubah dari roti tawar menjadi roti manis dapat dikonsumsi untuk sehari-hari. Dengan memiliki 17 varian rasa dan 5 macam ukuran, roti buaya dari Cap Roti Buaya dapat dinikmati oleh seluruh kalangan khususnya remaja gen Z . Cap Roti Buaya sudah mencoba melakukan banyak kegiatan promosi namun nyatanya belum memiliki dampak yang baik terhadap penjualan dari Cap Roti Buaya. Hal ini disebabkan image produk Cap Roti Buaya dari roti khusus perayaan Betawi menjadi roti yang dapat dikonsumsi sehari-hari belum terarah kepada target audiens khususnya remaja gen Z . Promosi yang dilakukan juga belum mengkomunikasikan value yang sesuai dengan target audiens sehingga berpengaruh dengan penjualan dari Cap Roti Buaya. Tujuan penelitian ini untuk mengarahkan image produk Cap Roti Buaya dari roti khusus perayaan Betawi menjadi roti yang dapat dikonsumsi sehari-hari sekaligus mengkomunikasikan value Cap Roti Buaya yangs sesuai dengan target audiens remaja gen Z 18-24 tahun. Penulis telah mengumpulkan data yang diperlukan melalui observasi, wawancara, kuesioner dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa brand activation dengan media utama media sosial aktivasi merupakan kegiatan yang tepat untuk target audiens 18-24 tahun. Dengan hal tersebut dibutuhkan strategi promosi agar oesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan tepat kepada target audiens. Hasil dari penelitian ini ialah terarahnya image produk Cap Roti Buaya dari roti khusus perayaan Betawi menjadi roti yang dapat dikonsumsi sehari-hari dan terkomunikasikan value Cap Roti Buaya kepada target audiens 18-24 tahun melalui kegiatan promosi.