Keamanan antara pasien dan tenaga kesehatan menjadi perhatian terlebih saat pandemi Covid-19. Banyak tenaga kesehatan yang terpapar saat berinteraksi dengan pasien walaupun dengan protokol yang ketat. Cara untuk mengurangi interaksi pasien dengan tenaga kesehatan adalah membuat sebuah perangkat yang dapat memonitor pasien secara jarak jauh yang berfungsi mengirimkan informasi dari pasien menuju ke pusat rumah sakit sehingga nantinya bisa diakses oleh tenaga kesehatan, salah satu komponen dari perangkat tersebut adalah antena. Agar antena tersebut nyaman dengan membuat antena tersebut fleksibel, selanjutnya disebut sebagai wearable antenna.
Namun antena tersebut tak luput dari kekurangan, yaitu efek radiasi yang dihantarkan oleh antenanya. Cara untuk menguranginya dengan menambah metamaterial di belakang antena, metamaterial memiliki berbagai macam manfaat seperti meningkatkan gain, bandwidth, dan memperbaiki pola radiasi antena yang mana akan berujung pada berkurangnya gelombang radiasi atau SAR (Specific Absorpsion Rate) pada frekuensi yang diinginkan. Metamaterial ini akan di sandingkan dengan antena yang berfrekuensi 5,8 GHz, mengikuti standar ISM (Industrial, Scientific and Medical).
Percobaan dilakukan dua kali, kondisi on-body dan off-body. Pada percobaan off-body, antena konvensional mendapatkan nilai gain 6,203 dBi dan bandwidth 147,4 MHz sedangkan antena dengan metamaterial mendapatkan hasil gain 6,455 dBi dan bandwidth 163,6 MHz. Percobaan on-body jarak 0 mm, antena konvensional mendapatkan nilai SAR sebesar 1,39712 W/Kg dengan bandwidth sebesar 146,8 MHz sedangkan dengan penambahan komponen metamaterial mendapatkan nilai SAR sebesar 1,17096 W/Kg dengan bandwidth sebesar 151,7 MHz.
Kata Kunci: Wearable antenna, microstrip, SAR, ISM,Metamaterial, off-body, on-body