Perkembangan teknologi pada era digital semakin pesat, kita temui masyarakat banyak menggunakan internet sebagai keseharian mereka. Hal ini dapat di lihat banyaknya perangkat teknologi yang ada disekitar, tentu sudah tidak heran dengan adanya beberapa alat otomatis yang kita jumpai. Dengan beberapa jenis alat tersebut dibutuhkanlah suatu perangkat atau alat komunikasi jarak jauh yang dapat memudahkan penggunaan dan pemantauan alat, Maka digunakanlah LoRa. Saat ini LoRa menggunakan modulasi yang berdasarkan teknologi chirp spread spectrum. Teknologi LoRa dikembangkan karena tingginya permintaan akan perangkat jaringan nirkabel yang memiliki konektifitas jarak jauh, hemat daya, dan berbiaya rendah. Jaringan berbasis LoRa ini dianggap sebagai teknologi baru yang potensial menangani komunikasi nirkabel untuk bermacam aplikasi IoT.
Hasil dari simulasi pada penelitian ini menunjukan setiap 1 buah metamaterial akan mempengaruhi pergerakan frekuensi yang ada pada antena. Pada hasil desain pertama mendapatkan hasil returnloss sebesar -18,26 dB dan gain sebesar 1.099 dBi, serta mengurangan dimensi patch sebesar 20,8% dan pada ukuran grounplane menghasilkan pengurangan dimensi antena sebesar 9,75%. Metode kedua mengurangan dimensi patch sebesar 20% dan pada ukuran grounplane menugrangi dimensi antena sebesar 1%, mendapatkan hasil returnloss sebesar -13 dB, gain sebesar 1,929 dBi pada hasil pengukuran.
Kata Kunci: rectangular complementary split-ring resonator (RCSRR), DGS, mikrostrip antena, LoRa.